Pertama, semut adalah pekerja yang tangguh. Walaupun sendirian, semut dapat berjalan jauh seraya membawa beban makanan yang ia peroleh dari usahanya. Jika sedang berjalan, ia berhenti sejenak menyapa kawan-kawannya yang kebetulan bertemu di jalan. Ini menunjukkan bagaimana semut mampu menjalin network atau jaringan sosial yang teratur dan disiplin. Dari bertegur sapa dan menjalin hubungan ini tercipta jaringan kerja yang memungkinkan orang saling memerlukan jasanya masing-masing, sehingga terbentuk hubungan yang saling menguntungkan.
Kedua, semut jarang sekali berdiam diri. Ia bergerak dan ada saja yang dikerjakan. Ia pasti melakukan sesuatu. Sungguh sia-sia apabila manusia tidak melakukan amal perbuatan yang baik dan hanya menghabiskan waktunya untuk kegiatan yang sia-sia, yang tidak menguntungkan hidupnya di dunia dan akhirat.
Ketiga, semut tidak pernah memikul beban berat sendirian. Semut senantiasa bekerjasama dengan teman-temannya untuk memikul bebannya. Ia tidak mementingkan diri sendiri, merasa sok kuat dan mampu mengatasi segala sesuatunya sendirian. Ia bekerja secara tim. Maka sekalipun strategi dan cara kerjanya berbeda-beda namun karena bekerja bersama tim, maka beban seberat apapun dapat diselesaikan dengan baik.
Keempat, semut senantiasa membawa faedah dengan temannya. Semut membawa hasil kerjanya ke sarangnya, dan kemudian membaginya kepada sesama semut yang tidak mampu bekerja. Ia tidak merasa mutlak memiliki apa yang telah diperolehnya, namun ia berbagai karunia Allah atas apa yang diperolehnya.
Kelima, semut tidak melakukan kerusuhan sedikitpun di dalam tugas-tiugas pekerjaannya. Sebagai pekerja yang tangguh ia bertanggungjawab atas pekerjaannya. Dan ia akan membentuk tim seraya memperhatikan jaringan kerja yang dibangunnya, sehingga ia pun mampu memikul beban berat dan menyelesaikan tugasnya secara tepat dan benar.
Kehidupan semut menunjukkan kepada kita bagaimana manusia juga perlu bekerja keras, membangun jaringan kerja, membentuk tim, dan berbagi di dalam pekerjaan dan hasil-hasilnya. Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi sunnatullah. Manusia akan rugi dunia-akhirat manakala tidak memanfaatkan kehidupan di dunia ini dengan sebaik-baiknya.
Jika semut saja mampu hidup dalam keteraturan, kepedulian, kedisplinan dan saling memperkuat; maka sudah sewajarnya manusia yang beriman dan berakal dapat hidup lebih baik daripada makhluk Allah lainnya. Kita pun seharusnya mampu menunjukkan kerja keras, disiplin, saling berbagi, dan saling memperkuat dalam rangka mencari ridha Allah.
interesting articles and commentaries friend, I became interested in reading, I introduce a new blogger from Indonesia origin. greetings
BalasHapus